Gag terasa ya Tabumania sudah bulan Mei lagi, apakah target yang ingin dicapai di tahun ini sudah mulai dilakukan? atau malah baru mau mulai dilakukan.
Mungkin banyak dari Tabumania yang lebih fokus pada perkembangan diri, baik untuk menambah ilmu atau berkaitan dengan pekerjaan. Tapi kalau kamu merasa kesepian dan bosan selama beberapa tahun belakangan (terutama selama pembatasan sosial karena pandemi COVID-19 ya) dan kamu ingin punya teman baru di luar lingkaran yang sudah teman-teman miliki, yuk baca beberapa informasi dari Qmin.
Kenapa Berteman Masih Penting di Usia Dewasa?
Sebelumnya, kenapa ya punya teman itu penting? Apalagi untuk banyak Tabumania yang sudah banyak disibukkan oleh rutinitas dewasa seperti bekerja, berkeluarga dan membangun hubungan romantis dengan pasangan, apakah perlu untuk tetap mengusahakan waktu untuk membangun dan menjaga pertemanan? Qmin punya tiga alasan besar mengenai kenapa kita semua tetap perlu untuk membangun pertemanan baru dan menjaga semua hubungan pertemanan kita, di luar rutinitas sebagai orang dewasa.
Pertemanan yang baik dan dekat bisa memunculkan perasaan keterikatan sosial dengan teman tersebut, dan keterikatan sosial tersebut bisa membantu kita secara individu dalam menjaga kesehatan fisik dan mental kita secara individu. Artikel yang dipublikasikan British Psychological Society menyebutkan kalau keterikatan sosial dapat membantu kita mengurangi gejala depresi lho. Keterikatan sosial akan lebih mudah terbangun jika kita bergabung dengan kelompok pertemanan cocok dengan kepribadian atau hal yang menarik bagi kita (misalnya kelompok fandom atau teman-teman yang punya hobi olahraga yang sama). Mempunyai kelompok pertemanan yang baik dapat memberikan tempat kita berinteraksi dan mengurangi kemungkinan kita untuk menyendiri. Selain itu, kualitas pertemanan yang baik juga mempunyai hubungan dengan psychological well-being atau kesejahteraan sosial dan kebahagiaan orang-orang dalam pertemanan tersebut. Hal ini umum terjadi pada semua gender dan umum terjadi pada masa awal usia dewasa.
Terutama untuk Tabumania yang berusia 20 tahunan nih, mempunyai lingkaran pertemanan yang baik dan erat bisa memberikan kita dukungan sosial yang dapat membantu kita dalam menghadapi banyak bagian kehidupan lain. Misalnya memberikan dukungan ketika kamu baru menjalani hubungan romantis baru sebagai teman pendengar, atau memberikan dukungan yang lebih terlihat (misalnya memberikan bantuan mengerjakan tugas atau meminjamkan barang) yang berkaitan dengan pekerjaan baru kita.
Beberapa teman juga mengambil peran sebagai keluarga baru yang kita pilih, terutama jika kita berada jauh secara fisik dari keluarga maupun berpisah dari keluarga kandung kita karena banyak alasan. Misalnya untuk Tabumania yang queer dan masih harus tinggal dengan keluarga yang tidak menerima identitas seksual dan/atau gender kalian, penelitian menemukan bahwa hubungan pertemanan yang erat dan baik sangat mendukung ketika individu queer yang membutuhkan dukungan sosial (seperti aktivitas sosial, rekreasi, atau curhat) atau dukungan material (misalnya bantuan finansial). Hal tersebut tentunya membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan memengaruhi kesejahteraan mereka.
Memulai pertemanan baru, apalagi sebagai orang dewasa mungkin memang berat. Kita punya banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi, baik kepada diri kita sendiri maupun dengan orang lain dalam lingkungan kita. Tapi dengan tips yang sudah Qmin bagikan semoga semakin mudah untuk membangun hubungan pertemanan baru ya!
Yuk, Bertemu Teman Baru
Dua tahun COVID membuat kita melakukan pembatasan sosial sehingga belum banyak berinteraksi di tempat umum. Nah, ada beberapa tips yang bisa jadi akan membantu kamu untuk mulai bertemu teman baru, nih.
- Dekat di Jarak, Dekat di Hati
Banyak dari kita yang menjalani pendidikan atau pekerjaan di satu tempat, bertemu satu orang yang menyenangkan, kemudian berteman hingga saat ini. Mungkin juga beberapa dari kalian yang sudah punya teman lama dari SD? Hal ini umum banget lho. Banyak dari kita yang bertemu teman baru di tempat yang memang harus kita datangi (misalnya tempat belajar, bekerja, atau di sekitar lingkungan tempat tinggal) atau tempat yang kita kunjungi bukan karena keharusan (misalnya tempat menjalankan hobi dan gym atau tempat lain untuk berolahraga). Bertemu orang baru yang dekat dengan kita juga memudahkan kita bertemu dengan orang lain yang serupa, lho.
Penelitian yang dipublikasikan di Sociological Perspectives pada tahun 2019 menyebutkan bahwa tempat belajar merupakan tempat paling umum di mana pertemanan terbentuk. Terutama pada usia awal 20 tahunan, universitas atau tempat pelatihan menjadi tempat belajar yang memberikan kesempatan kita untuk bertemu lebih banyak orang dari berbagai latar belakang dengan banyak kesamaan (misalnya ketertarikan dan hobi, pendidikan, hal yang dihadapi selama kuliah). Setelah memasuki usia pertengahan 20 tahunan, tempat kerja menjadi tempat utama pertemanan terbentuk dengan alasan serupa. Hal ini tentunya berhubungan dengan banyak faktor lain (misalnya kesamaan ketertarikan dan latar belakang, tujuan hidup yang sama), tapi frekuensi bertemu seseorang bisa membantu kamu mengetahui siapa yang bisa kamu jadikan teman.
Dalam kondisi seperti saat ini, bisa jadi bertemu orang baru secara langsung bukan pilihan untuk kamu. Terutama kalau kamu juga sibuk di rumah atau punya pekerjaan dan kewajiban lain yang membuat kamu sulit untuk bergabung dengan kelompok hobi baru. Tenang aja! Bertemu teman baru secara online bisa menjadi pilihan yang baik kok, dan kamu bisa saja cari teman dengan ketertarikan atau latar belakang yang serupa dengan kamu. Tentunya dengan memperhatikan keamanan digital kamu ya. Qmin pernah bahas sedikit soal keamanan digital bagi kamu yang tergabung dalam komunitas online. Kamu bisa baca di sini , di sini dan di sini ya! - Saling Belajar
Kamu juga bisa untuk belajar hal baru dari teman kalian lho! Mungkin mereka punya pengalaman yang berbeda, atau punya kemampuan yang kalian ingin pelajari. Hal tersebut juga bisa mendukung terbangunnya pertemanan kamu. Dalam tahapan awal pembentukan pertemanan, interaksi yang dekat biasanya dibangun dengan saling tukar informasi dan belajar mengenai berbagai hal dari masing-masing individu, yang kemudian membentuk rasa saling percaya dan kedekatan emosional. Jika kita sudah mulai merasa saling percaya, hubungan pertemanan dapat berjalan secara lebih mendalam.
Untuk mempermudah proses saling belajar, kita harus bisa untuk menentukan informasi dalam diri kita yang mana yang akan kita tampilkan dan bagikan dengan orang lain. Misalnya ketika kamu berkenalan dengan orang lain dalam suatu forum hobi, kamu mungkin ingin menonjolkan kemampuan dan ketertarikan kamu dalam bidang tersebut, tapi jangan lupa untuk mendengarkan pendapat dan hal lain yang bisa kamu pelajari dari teman baru kamu. Tabumania bisa mulai belajar bagaimana mendengar yang baik dari satu artikel yang kami tulis berikut. Walaupun ditulis mengenai bagaimana menjadi pendengar yang baik bagi teman yang mempunyai pemikiran dan keinginan bunuh diri, tapi tips ini bisa diaplikasikan juga di banyak tempat. - Saling Mendukung
Dukungan sosial merupakan salah satu hal yang penting, bukan hanya untuk berteman tapi juga hidup, lho. Penelitian oleh Cambridge University di tahun 2017 menunjukan bahwa dukungan sosial dari teman menjadi salah satu faktor yang besar yang mendukung kesejahteraan psikologis individu dan membantu individu untuk bertahan dan mampu menghadapi masalah dalam hidup mereka. Ketika kita baru mengenal orang baru dan melihat mereka sebagai teman yang baik, kita cenderung untuk segera membalas bantuan dari mereka, untuk mempererat hubungan dan membangun ingatan yang baik mengenai diri sendiri. Namun, ada kalanya kita atau teman kita sedang tidak punya cukup waktu dan tenaga untuk berbagi dalam sebuah hubungan pertemanan. Kalau begitu apa yang bisa dilakukan ya?.- Artikel Psychology Today oleh Lise Deguire menyebutkan beberapa hal yang dapat membantu kita untuk saling mendukung dan merawat hubungan pertemanan yang sudah kita bangun. Secara umum, ia menyebutkan bahwa hubungan pertemanan membutuhkan energi. Maka dibutuhkan komitmen mutual yang serupa dari kita dan teman baru kita untuk menjaga pertemanan tersebut, baik dengan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang “ringan” maupun membicarakan hal yang lebih intim. Di saat yang bersamaan, kita juga harus menyiapkan diri bahwa ada saatnya teman kita akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi, sehingga kita tetap harus membuka diri dengan kemungkinan membangun hubungan pertemanan dengan banyak orang.
Memulai pertemanan baru, apalagi sebagai orang dewasa mungkin memang berat. Kita punya banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi, baik kepada diri kita sendiri maupun dengan orang lain dalam lingkungan kita. Tapi dengan tips yang sudah bagikan semoga semakin mudah untuk membangun hubungan pertemanan baru ya!
0 comments on “Gimana sih, Memulai Pertemanan Baru?”