Pada bulan Januari lalu, Beyoncé menjadi salah satu penampil di sebuah acara eksklusif di hotel elit di Dubai setelah sekitar empat tahun vakum tampil di acara manapun. Namun, penampilan Beyoncé di Dubai ini menjadi perdebatan di antara para penggemarnya dan juga komunitas queer di berbagai platform media sosial.
Banyak penggemar queer yang kecewa dengan Beyoncé karena Uni Emirat Arab adalah negara yang mendiskriminasi individu-individu queer melalui peraturan dan hukum nasionalnya. Tetapi, tidak sedikit pula yang membela Beyoncé karena menganggap bahwa banyak artis yang mendukung komunitas queer, seperti Lady Gaga, juga pernah tampil di Dubai. Mereka juga berpendapat bahwa Beyoncé tampil di Dubai sama saja dengan mengonsumsi barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan queerfobik yang sering kita lakukan sehari-hari. Kemudian, mengapa penampilan-penampilan ini perlu dikritisi?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh GLAAD dan P&G, representasi positif tentang keberagaman identitas gender dan orientasi seksual di media massa adalah salah satu cara untuk membuka ruang aman bagi komunitas queer, terlebih dalam masyarakat yang masih heteronormatif dan diskriminatif. Ruang aman ini menjadi penting bagi komunitas queer untuk membantu individu dalam proses penerimaan identitas. Selain itu, representasi ini juga diperlukan agar masyarakat awam dapat mendapatkan gambaran positif tentang komunitas queer sehingga perlahan mengetahui dan menerima keberadaan komunitas queer yang juga hidup dalam masyarakat.
Representasi ini dapat dilakukan dengan berbagai bentuk. Salah satunya adalah dengan dukungan dan aktivisme terhadap hak-hak kelompok queer dan eksistensi gerakan queer oleh artis melalui karya dan sikap mereka.
Saat ini, Beyoncé adalah salah satu representasi komunitas queer yang paling terkenal di masyarakat. Beyoncé menjadi ikon bagi komunitas queer karena turut menyuarakan hak-hak dan pengalaman individu serta komunitas queer, khususnya komunitas queer kulit hitam.
Dukungannya atas komunitas queer ia tunjukkan dan lakukan melalui berbagai karyanya. Misalnya, dalam lagu Formation, Beyoncé mengangkat tema tentang cinta, kehilangan, dan penindasan; dan ia menampilkan pasangan queer dalam video musiknya. Selain itu, pada salah satu penampilannya di tahun 2018, Beyoncé bersama penari-penari latarnya mengenakan kostum berwarna-warni yang merepresentasikan bendera pride. Bahkan, Beyoncé menyatakan bahwa ia mendedikasikan album terbarunya, Renaissance, untuk pamannya, Johnny, yang adalah seorang laki-laki gay dan juga untuk komunitas queer kulit hitam.
Beyoncé dan artis-artis lainnya adalah figur-figur yang selalu berada dalam sorotan masyarakat umum, baik melalui karya atau tindakan mereka. Hal ini kemudian yang membedakan dampak dari tindakan dan karya dari seorang artis dengan masyarakat umum. Ketika mereka berada dalam sorotan, mereka akan memiliki pengaruh terhadap masyarakat sehingga karya serta tindakan mereka akan menjadi perbincangan dan tentu dapat memengaruhi tren yang selanjutnya akan diikuti masyarakat. Selain itu, karya dan tindakan figur-figur tersebut bahkan dapat memengaruhi opini publik terhadap sebuah isu.
Dengan adanya pengaruh yang mereka miliki, ketika figur-figur menunjukkan dukungan dan melakukan aktivisme untuk komunitas queer, maka masyarakat dapat lebih terbuka terhadap eksistensi maupun gerakan queer. Juga sebaliknya, jika figur-figur tersebut melakukan tindakan yang merepresentasikan ketidak setujuan terhadap komunitas queer, masyarakat akan mendapatkan justifikasi untuk tidak mendukung dan bahkan mendiskriminasi keberaadan individu dan gerakan queer.
Demikian halnya dengan penampilan Beyoncé maupun artis-artis lain di Dubai. Meski mereka tidak secara langsung menyatakan persetujuan mereka atas hukum yang mendiskriminasi individu dan kelompok queer di Uni Emirat Arab, sikap dan tindakan yang ditunjukkan dengan menyetujui untuk tampil di Dubai mengontradiksi dukungan-dukungannya untuk gerakan queer. Masyarakat kemudian dapat memandang bahwa aktivisme yang mereka lakukan untuk gerakan queer inkonsisten atau bahkan mementahkan gerakan queer itu sendiri.
Memang benar bahwa bukan tugas dari artis-artis tersebut untuk mendidik masyarakat mengenai suatu isu. Namun, mereka tetap memiliki tanggung jawab atas peran yang mereka pegang di dalam masyarakat, minimal untuk tidak menyalahgunakannya. Dalam konteks ini, mereka harus bertindak secara konsisten atas aktivisme mereka terhadap individu dan kelompok queer agar tidak melukai gerakan queer di tengah masyarakat masih yang heteronormatif dan diskriminatif.
Referensi:
Charlie Duncan. “Beyoncé’s Heartfelt Tribute to Her Late Gay Uncle Johnny at The Grammys is Everything.” PinkNews, 14 Februari 2023, https://www.thepinknews.com/2023/02/06/beyonce-grammys-2023-uncle-johnny-queer-community-speech/.
Jason Okundaye. “Beyoncé’s Dubai performance isn’t just an affront to LGBTQ+ fans, but workers’ rights in the UAE.” The Guardian, 14 Februari 2023, https://www.theguardian.com/music/2023/jan/25/beyonces-dubai-performance-isnt-just-an-affront-to-lgbtq-fans-but-workers-rights-in-the-uae.
Katelyn Thomson. “An Analysis of LGBTQ+ Representation in Television and Film.” Bridges: An Undergraduate Journal of Contemporary Connections 5 (2021): 1-7, https://scholars.wlu.ca/cgi/viewcontent.cgi?article=1053&context=bridges_contemporary_connections.
Katie Carey. “What is The Artist’s Role in Society?” artworkarchive.com, 14 Februari 2023, https://www.artworkarchive.com/blog/what-is-the-artist-s-role-in-society.
Ken Penggalih. “LGBTQ Menular Melalui Film?” Pamflet Generasi, 14 Februari 2023, https://pamflet.or.id/2022/06/28/lgbtq-menular-melalui-film/.
“Procter & Gamble and GLAAD Study: Exposure to LGBTQ Representation in Media and Advertising Leads to Greater Acceptance of The LGBTQ Community.” GLAAD, 27 Mei 2020, https://www.glaad.org/releases/procter-gamble-and-glaad-study-exposure-lgbtq-representation-media-and-advertising-leads.
Stephen Daw. “8 Times Beyoncé Proved She Is a Fierce LGBTQ Ally.” Billboard, 14 Februari 2023, https://www.billboard.com/culture/pride/beyonce-lgbtq-support-songs-videos-interviews-7941076/.
Thomas M. Hubbard. “The Importance of Queer Representation in The Media.” SDLGBTN.com, 14 Februari 2023, https://www.sdlgbtn.com/the-importance-of-queer-representation-in-the-media/.
Artikel ini ditulis oleh Ken Penggalih.
0 comments on “Penampilan Beyonce dan Pengaruhnya Bagi Komunitas Queer”