Tabumania, beberapa waktu lalu Qbukatabu bersama Harmoni Amourest merilis sebuah lagu berjudul (Tak Pernah) Bercerita. Lagu ini dinyanyikan oleh Harmoni Amourest. Lagu (Tak Pernah) Bercerita merupakan gubahan dari tulisan Ara dengan judul yang sama. Tulisan Ara ini ada di dalam buku Cerita Sehari-Hari dan Semua yang Mengitari (CSSM). Tabumania ada yang sudah dengar belum lagunya? Kalau belum bisa meluncur ke sini bit.ly/AudioTakPernahBercerita atau kalau berminat membaca buku CSSM bisa meluncur ke lokapasar kesayangan Tabumania.
Nah, pada kesempatan ini saya berkesempatan berbincang dengan gitaris Harmoni Amourest, Irawan Wijayanto. Kami berbincang mengenai di balik layar lagu (Tak Pernah) Bercerita. Menurut Irawan kerja sama antara Harmoni Amourest dan Qbukatabu bermula dari obrolan tentang keinginan Qbukatabu mengajak Harmoni Amourest untuk berkarya bersama. “Lalu setelah dua kali pertemuan kemudian kami intens WhatsApp-an, bedah lagu, bedah karya maka jadilah lagu itu.”jelasnya.
Lebih lanjut Irawan menguraikan awalnya Qbukatabu menyodorkan lirik, tapi ternyata harus ada beberapa penyesuaian agar tulisan itu bisa jadi lagu. “Nah, akhirnya saya dan teman-teman Harmoni Amourest harus menggubah beberapa lirik. Ada beberapa lirik yang kami kembangkan supaya jadi reff yang enak. Lirik tersebut misalnya tapi kita tak pernah bercerita yang kemudian kami kembangkan jadi tapi kita tak pernah bercerita dari hati ke hati suara-suara hati.”urainya.
Pada kesempatan ini Irawan juga menjelaskan tantangan selama pembuatan lagu ini yaitu ketika ia dan personel Harmoni Amourest mencoba menjadi Ara, mencoba masuk menjadi Ara sehingga bisa menghasilkan lirik lagu yang sesuai. Tantangan lainnya adalah Harmoni Amourest biasanya membuat lagu-lagu yang semangat dan ceria kemudian kali ini ditantang untuk membuat lagu yang sedih dan jero (dalam) maknanya. “Saya sempat dua hari dua malam gak tidur membedah lagu ini. Karena saya ingin mencoba merasakan gimana sih terlunta-luntanya Ara. Ya memang sehari semalam sempat stuck karena kliknya gak ketemu. Akhirnya saya mencoba berdamai dengan proses ini, mencoba mengikuti tulisan Ara, mengikuti alur yang disampaikan Ara, mencoba membuang ego sebagai penulis lagu. Selain itu kendala lainnya biasanya Harmoni Amourest kalau menulis lagu itu jarang sekali berawal dari lirik. Biasanya langsung aja. Dari notasi, instrumen sama lirik mengalir aja jadi satu. Jadi, memang tantangannya di situ dari lirik orang lain kemudian harus kami lagukan.”ungkap Irawan.
Irawan menjelaskan (Tak Pernah) Bercerita mengisahkan tentang pengalaman Ara dengan ibunya yang memiliki banyak harapan terhadap anaknya agar sukses sebagaimana orang lain. Hanya saja ada banyak hal yang belum tersampaikan antara Ara dan ibunya. “Jadi, ibunya menginginkan Ara sempurna seperti anak kebanyakan. Namun, hal tersebut justru menjadi beban bagi Ara untuk menjalani hidupnya. Terbebani dengan idealnya seorang anak perempuan di mata ibunya. Selain itu ternyata Ara juga memiliki keterbatasan berkomunikasi dengan ibunya. Sampai ibunya meninggal banyak hal yang belum tersampaikan. Makanya dalam lagu tersebut ada lirik tapi kita tak pernah bercerita yang saya tambahi lirik tersebut dari hati ke hati suara hati. Jadi ya memang dalam lagu ini. Dan ada kata-kata yang tidak kami ubah seperti lirik tapi kita tak pernah bercerita, tapi kini tak bisa lagi. Saya mencoba menyampaikan bahwa karya ini bukan hanya karya kita bukan hanya karya Harmoni Amourest, karya Ara. Kalau bisa karya ini bisa mewakili banyak orang, banyak hati, banyak perasaan. Jadi, coba kita lebih universal, lebih luwes.”jelas Irawan.
Jika Tabumania sudah mendengar lagu ini, pasti bisa ikut merasakan tentang pesan dari lagu ini. Ada banyak pesan yang ingin disampaikan salah satunya tentang perundungan. Namun, selain itu ada juga pesan lain yang mencoba ingin disampaikan seperti yang dituturkan Irawan. Menurutnya lagu ini memuat pesan agar kita tidak enggan untuk menjalin komunikasi dengan orang-orang terdekat selagi masih ada waktu. “Mumpung masih ada di dunia dengan orang-orang yang kita sayangi ya kita peluk, genggam tangannya, rangkul dan banyak ngobrol. Karena kalau sudah berpisah, sudah terpisah maut maka sudah susah sekali dan isinya hanya penyesalan. Ya komunikasi, ya ngobrol dengan siapa pun, dengan orang tua, dengan saudara. Segala uneg-uneg itu disampaikan daripada menjadi amarah yang disimpan kemudian menjadi ganjalan. Lagu ini ditujukan awalnya saya pikir hanya untuk ibunya si penulis. Ungkapan-ungkapan itu untuk ibunya, cuman saat itu saya menyampaikan ke teman-teman agar jangan menjadi lagu yang hanya untuk kita sendiri, bagaimana lagu ini menjadi renungan banyak orang, ayolah kita ngobrol, ayolah kita bercerita, kita menyampaikan uneg-uneg hati kita, mumpung kita ada, mumpung kita masih bertemu, meskipun di situ diceritakan si penulis yang istilahnya curhat yang selama ini dirundung jadi bahan tawa karena dianggap tak indah, tak cantik, istilahnya bullying, meskipun disampaikan di dalamnya itu sihCuma poin yang saya adalah ini mari kita bercerita mari kita ngobrol, kalau saya lebih ke situ. Menurut saya goal yang ingin disampaikan itu ya, menghargai waktu.”katanya.
Harmoni Amourest adalah sebuah band berasal dari Karanganyar digawangi lima personel yaitu Prawijna Laili Estri pada vokal, Mahawang Agung Prabowo pada bass, Chairurrahman Mardianto pada perkusi, Andri Setiyawan pada gitar, dan Irawan Wijayanto pada gitar. Band ini dibentuk sejak 2010 berawal dari teater tepatnya pada divisi musik teater. Mereka terbiasa menciptakan lagu untuk mengiringi teater. Ternyata lagu-lagu yang mereka ciptakan bisa berdiri sendiri tanpa terikat dengan pentas teater. Akhirnya mereka sering pentas, kemudian bikin lagu dan rekaman. “Mengapa mau menerima project ini ya karena pada dasarnya senang bermusik, jadi segala tantangan yang ditemui tidak masalah, apalagi yang ngajak itu teman-teman sendiri, ya uwislah (udahlah) hajar saja,”katanya sambal tertawa.
Irawan berharap lagu ini bisa didengar dan diterima banyak orang dan menjadi bahan renungan bahwa manusia itu terlahir dengan anugrah dari Tuhan. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tidak bisa disamakan antara satu orang dengan yang lain.
0 comments on “Di Balik Lagu (Tak Pernah) Bercerita”