Buka Layar

Cinta yang Merdeka

Tabumania, cinta bisa dikatakan sebagai pembahasan menarik yang tidak ada habisnya. Mulai dari mengenal rasa cinta, ketertarikan terhadap seseorang, proses pendekatan, kemudian memutuskan untuk berelasi, atau mungkin justru berpisah. Bahasan tentang cinta pun bisa ditemui di film-film. Tidak hanya film tentang drama percintaan saja, tetapi selipan romansa percintaan juga ditemui di film aksi menegangkan bahkan horror. Entah berakhir menyenangkan atau menyedihkan.

Namun gambaran cerita cinta yang dipopulerkan media masih heteronormatif dan menggambarkan budaya patriarki. Kebanyakan film menggambarkan hubungan percintaaan pemeran laki-laki dan perempuan di mana pemeran laki-laki sebagai sosok yang kuat dan melindungi sosok pemeran perempuan. Jika pemeran perempuan digambarkan sebagai sosok yang kuat pun tetap saja kekuatannya tidak melebihi kekuatan pemeran laki-laki. Sosok perempuan juga digambarkan sebagai pihak yang lemah ketika berhadapan masalah percintaan.

Selain melalui film, cinta yang mengungkung perempuan dalam norma heteroseksual dan patriarki juga dipopulerkan melalui postingan atau yang sering disebut “meme” yang beredar di media sosial baik facebook, twitter dan instagram. Seperti yang digambarkan di film-film, meme yang beredar di media sosial juga menggambarkan bahwa di dalam percintaan perempuan adalah pihak yang harus menunggu kepastian atau hanya bisa memberikan kode agar laki-laki peka dan mengerti perasaan mereka. Selain itu digambarkan juga sebagai sosok yang halus perasannya, menjaga cintanya hanya untuk suami, mengalah jika ada masalah, menahan diri jika laki-laki yang menjadi pasangannya sedang marah dan sebagainya. Contohnya ada di salah akun instagram mood.cewekk_ yang memposting meme “namanya juga udah sayang walau suka ngilang tetap aja di tungguin”.

Lalu benarkah bahwa hal tersebut benar-benar sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh perempuan? atau justru perempuan merasa dan mengalami hal tersebut karena begitulah pengetahuan tentang gambaran cinta dan perempuan yang diyakini dari masa ke masa.

Pada kenyataannya pengalaman perempuan tentang cinta tidak sebatas yang digambarkan dalam film maupun meme-meme di sosial media. Misalnya percintaan pada lesbian, perempuan biseksual dan transgender. Hanya saja belum banyak yang mengungkapkan dan menuliskan pengalaman-pengalaman yang beragam itu.

Harapan-harapan yang disematkan masyarakat pada seseorang bisa memengaruhi pengalaman tentang cinta orang tersebut. Mulai dari harapan tentang pemilihan pasangan, tata cara membangun relasi hingga hal-hal yang terjadi paska mengakhiri sebuah relasi akhirnya menjadi hal yang tidak tertulis namun disepakati. Misalnya seorang perempuan harusnya berpasangan dengan laki-laki. Atau jika ingin menjadi pacar/pasangan seseorang maka laki-lakilah yang memintanya bukan perempuan. Begitu juga ketika mengakhiri suatu hubungan, dalam masyarakat tidak pernah ada sebutan “bekas” pada laki-laki namun masyarakat menyematkan kata tersebut pada perempuan.

Dalam kehidupan masyarakat dengan perspektif heteronormatif dan patriarki, orang-orang yang tidak bisa memenuhi harapan masyarakat bisa dianggap menyimpang dan tidak mempunyai tempat dalam tatanan masyarakat. Misalnya lesbian, biseksual dan transgender. Bahkan dikarenakan perspektif heteronormatif dan patriarki sudah menjadi doktrin yang diterima oleh setiap individu (termasuk lesbian, biseksual dan transgender sejak kecil) maka perspektif tersebut mungkin saja memengaruhi pengalaman dan penghayatan cinta yang dialami. Misalnya pola-pola pembagian peran dalam relasi seperti siapa yang menjadi “lakinya” atau pengambil keputusan dan siapa yang menjadi “perempuannya” atau yang mengurusi hal domestik.

Selain itu bagi orang-orang lesbian, biseksual dan transgender yang menyembunyikan pengalaman cinta mereka dari keluarga akan memengaruhi kehidupan mereka. Misalnya ada lesbian yang memutuskan menikah dengan laki-laki untuk memenuhi tuntutan keluarga. Ada pula trans laki-laki yang merasa dirinya hanyalah penjaga sementara dan akan mengikhlaskan jika suatu hari pasangannya memilih untuk menikah dengan cis laki-laki. Sedangkan individu biseksual lekat dengan anggapan jelek; seperti rakus, serakah, munafik, tidak konsisten dan lain-lain hanya karena menyukai lebih dari satu gender. Anggapan ini tidak hanya berasal dari masyarakat namun bisa juga datang dari internal komunitas sendiri.

Meskipun demikian ada pula lesbian, biseksual dan transgender yang dapat memaknai cinta yang mereka rasakan secara bebas dan merdeka. Mereka memaknai cinta tanpa harus sembunyi-sembunyi, merasa bersalah/berdosa atau dibayang-bayangi nilai-nilai patriarki dan heteronormatif. Hal tersebut bisa saja disebabkan mereka maupun orang-orang terdekat dan keluarganya telah memiliki pengetahuan tentang SOGIESC (Sexual Orientation, Gender Identity, Gender Expression dan Sex Characteristics) sehingga lebih mudah dalam memaknai cinta dengan merdeka.

Tabumania, memaknai cinta dengan merdeka tidak selamanya dilakukan dengan menunjukkn interaksi intim bersama pasangan di depan umum. Selain itu memiliki cinta juga bukan berarti harus memiliki pasangan pula. Cinta juga bisa diperoleh dari teman, sahabat, keluarga ataupun orang-orang lain yang ada disekitarmu. Yang terpenting dalam memaknai cinta adalah mencintai diri sendiri dahulu, mencintai orang lain kemudian.

Setiap orang tentunya memiliki pengalaman yang berbeda dalam memaknai cinta. Tidak ada cara yang paling pas melebihi caramu sendiri. Memang tidak mudah untuk mendobrak nilai-nilai yang sudah lama berlaku di lingkungan keluarga, teman dan masyarakat disekitarmu. Namun kamu mungkin bisa mengajak orang lain untuk berdiskusi, tapi kamu tentunya yang paling tahu apa yang kamu butuhkan tentang cintamu.

Jika kamu butuh orang lain untuk mendengarkan sementara kamu enggan bercerita dengan orang yang ada di lingkunganmu, kamu boleh menghubungi Buka Layanan Qbukatabu. Buka layanan Qbukatabu dapat kamu akses melalui whatsapp : 085314364084 atau email : bukalayanan@protonmail.com setiap hari senin – jumat pukul 10.00 s/d 17.00. Buka layanan Qbukatabu menyimpan ceritamu menjadi rahasia kita berdua.

0 comments on “Cinta yang Merdeka

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: