Buka Cerita

Karya Bercerita, Membuka Suara

Semua orang dilahirkan merdeka, serta mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani, dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.

Pernyataan Umum tentang Hak-hak Asasi Manusia, 1948

Tabumania,penegakan HAM berlaku untuk semua orang, siapa pun dirinya dan di mana pun mereka berada. Penikmatan HAM bisa dirayakan dengan bagaimana seseorang memiliki otoritas penuh atas hak seksual yang dimilikinya. Tentang kepada siapa jatuh cinta, dengan siapa ingin melakukan aktivitas seksual, bebas dari perlakuan yang merendahkan, berpikir dan berekspresi, termasuk mendapatkan pemulihan yang utuh saat mengalami pelanggaran hak seksualnya.

Untuk memberikan pemahaman kepada lingkungan masyarakat diperlukan pendekatan yang kreatif, mengingat masifnya stigma yang dilekatkan kepada kelompok-kelompok yang memperjuangkan hak seksual. Cara kreatif bisa digunakan melalui foto maupun puisi.

Dalam ulasan kali ini, Qbukatabu mempersembahkan karya dari sebuah organisasi yang bergerak untuk pemenuhan hak seksual. Adalah Talita Kum, kolektif perempuan muda dan transgender yang melakukan penelitian tentang seksualitas dan pendampingan kasus kekerasan berbasis gender. Organisasi ini berada di Jawa Tengah. Nah, pada 2016, Talita Kum mengadakan pameran foto dengan tajuk “Ragam Ekspresiku” sebagai kegiatan untuk memperingati Transgender Day of Remembrance. Pameran tersebut menampilkan berbagai karya yang mempromosikan hak seksual yang dimiliki setiap orang. Melalui pameran tersebut, Talita Kum ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang ragam ekspresi manusia yang berbeda-beda dan oleh karena itu, mereka berhak atas pengakuan, perlindungan, dan penghargaan yang sama dan setara. Pameran ini juga bentuk dukungan dan penghormatan terhadap perjuangan komunitas transgender di Indonesia dan seluruh dunia yang hingga kini masih sering menjadi korban kekerasan dan dilanggar HAMnya.

Lewat wawancara yang dilakukan tim Qbukatabu dengan pengurus Talita Kum dan dua narasumber yang berkontribusi pada pameran “Ragam Ekspresiku”, terkumpullah tiga karya. Nah, di balik masing-masing karya tersebut, ada makna dan kisah yang siap dibagikan kepada Tabumania. Seperti apa karya dan kisah tersebut dalam upaya pemenuhan hak seksual? Kuylah kita tengok!

  1. Foto: Shiloutte (2016)

“Saya apresiasi teman-teman (Talita Kum) mau membuat wadah dimana saya jadi bagiannya. Di foto itu ada gambar tato, yang mempunyai makna perempuan harus tangguh, dan ada sisi maskulin dan femininnya. Komponen itu tergambar dari tato tersebut. Perempuan bertato, menurutku tidak masalah, karena ia bertanggungjawab terhadap hidupnya masing-masing. Kita (LBT) memang masih dipandang jelek, mendapat stigma, tapi justru bagaimana kita berupaya untuk mengubah stigma tersebut dari perilaku kita yang baik. Di foto itu, aku punya tantangan karena harus telanjang dada, tapi aku harus berani karena setiap foto itu ada ceritanya.” Rainz, Transman.

Fotografer: Gendhis Photography

  1. Foto: Bekasmu, Berkatku (2016)

“Tidak ada yang tidak berguna, karena di tangan yang tepat perkara yang kecil menjadi berharga. Saya sebagai perempuan (lesbian) bisa memberi manfaat untuk orang lain dan lingkungan, mungkin juga, menumbuhkan ide, bahwa sebagai perempuan harus serba bisa mulai dari depan komputer hingga urusan dapur. Foto itu juga merepresentasikan tantangan yang aku alami, di lingkungan kerjaku sekarang lebih tepatnya, masih banyak yang berkomentar terkait dengan ekspresi genderku. Tapi, aku berharap melihat seseorang itu dari hasil kinerjanya, bukan hanya dari penampilannya saja.” WD, Lesbian.

Fotografer: Teman WD

  1. Puisi: Aku dan Rasaku (2017)

Dalam hening mataku terpejam

Kurasakan tiap helaan nafas…

Tiap aliran darah…

Tiap detakan jantung…

Dalam hening rasaku tenang

Rasaku nyaman…

Rasaku sakit…

Marah dan kecewa…

Dalam hening hatiku berkata

Akulah makhlukMu Tuhan…

Akulah ciptaanMu…

Akulah bukti kuasaMu…

Dalam hening air mataku menetes

Tubuhku bergetar…

Tanganku tergenggam…

Rasaku tertahan…

Hingga akhirnya

Aku berteriak…

Menangis…

Dan menanyakan keadilan pada diriku sendiri

Menanyakan kesempurnaan manusia pada Tuhanku…

Aku kembali berteriak…

Dan berkata “Kehidupan macam apa ini Tuhan???

Rasaku  sakit…

Aku tersisihkan…terabaikan…dihinakan…pendosa

Dan buruk dimata orang lain”

Tuhan…!!!

“Puisi itu dibuat ketika aku dan pasanganku sedang ada masalah.Pasanganku memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri yaitu mencintai seseorang yang biologisnya perempuan, dan memutuskan pergi dari rumahnya. Saat itu, keluarga pasanganku melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian. Aku melihat bagaimana perjuangan pasanganku, dan itu membuatku teringat akan kehidupanku sendiri. Sulit menjadi diri sendiri dan banyaknya penolakan terutama dari keluarga, masyarakat, teman dan sekolah. Puisi itu tidak ditulis dengan mudah, ada air mata yang mengiringinya. Bukan hal yang mudah menjalani kehidupan seperti ini. Aku merasakan ketidakadilan dan bisa saja itu terjadi pada teman-teman yang lain; tidak hanya pada aku dan pasanganku. Harapanku, ada orang yang mampu mengerti dan memahami bagaimana kami hidup selama ini dengan mereka yang tidak pernah menerima kami, menolak dan menjadikan kami seperti bukan manusia.” Panjul, Transman.

Ketiga karya tersebut, baik foto maupun puisi menjadi cara untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui media kreatif tentang perjuangan dalam kehidupan sehari-hari untuk menikmati hak sebagai manusia.

Nah, kalau Tabumania punya koleksi karya apa nih yang mau dibagi?

About Ino Shean

Ino Shean, bukan nama yang sebenarnya. Menurut weton terlahir sebagai orang yang ambisius, urakan tapi mempesona dan penuh kasih sayang. Aktif dalam gerakan, komunitas dan organisasi di isu seksualitas sejak usia 18 tahun. Suka membaca novel, olahraga dan masih bercita-cita menjadi vegetarian. Pecinta film Marvel and DC! Dapat dihubungi lewat IG @ino_shean

0 comments on “Karya Bercerita, Membuka Suara

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: