Buka Cerita

Kelab dalam Swalayan: Menguak Rahasia demi Rahasia

Judul: Kelab dalam Swalayan

Penulis: Abi Ardianda

Penerbit: Baca

Cetakan 1: Juni 2021

Tebal: 287 halaman

Tabumania, ketika menjelang pernikahan biasanya seseorang akan memikirkan beragam persiapan misalnya persiapan foto sebelum pernikahan (prewedding), baju pernikahan, catering, tempat bulan madu dan seterusnya. Atau bisa juga justru seperti tokoh utama novel Kelab dalam Swalayan, Sonja. Ia dikisahkan sebagai perempuan berusia 28 tahun, anak terakhir dari tiga bersaudara yang akan segera menikah dengan pria yang bernama Nohan. Nah, menjelang pernikahannya ia tidak hanya memikirkan rentetan persiapan pernikahan, tetapi juga meragukan pernikahannya. “Bagiku, pernikahan itu sendiri jauh lebih menyeramkan.”(hal. 21). Keraguan lainnya juga tergambar di hal. 23: “Mereka tidak kelihatan berminat mengetahui ketakutanku terhadap kenyataan bahwa aku akan tinggal seatap dengan seseorang. Apa yang harus kulakukan bila salah satu dari kami merasa bosan? Atau tiba-tiba berubah pikiran? Lalu, apakah aku akan menjadi ibu yang baik? Apakah Nohan dapat bekerja sama memberikan figur teladan bagi anak kami? Bagaimana menyikapi perbedaan prinsip? Hal-hal semacam ini selalu membuatku gelisah tiap memikirkannya.”

Tidak hanya itu saja Sonja juga harus meladeni berbagai persyaratan yang harus dilengkapi untuk pernikahannya. Persyaratan tersebut berasal dari ibunya, Diajeng Anjani yang sangat detail dalam melanggengkan adat istiadat. Atau dalam novel ini Abi menyebutnya sebagai kepercayaan warisan leluhur. Misalnya penggunaan kembang kantil dalam pernikahan sebagai simbol kebersamaan. “Kemantil-kantil, kalian akan selalu mengingat, senantiasa saling mengikuti meski sudah beda alam”(hal. 8). Ada juga persyaratan yang harus dipenuhi Sonja karena “melangkahi”(mendahului) kakaknya menikah. Dalam kepercayaan orang Jawa, adik pantang mendahului kakaknya menikah. Itulah makanya ada syarat yang harus dipenuhi seorang adik.

Selain itu bagi pembaca yang memiliki hubungan kurang harmonis dengan keluarga terutama ibu, mungkin akan tertrigger. Ibu digambarkan memiliki kuasa penuh dalam keluarga. Segala keputusannya tidak terbantahkan. Dalam novel ini juga menguak tentang rahasia keluarga, bahkan bisa dikatakan sebagai latar belakang kisahnya. Selain itu Abi juga menyoroti salah satu diskriminasi yang terjadi pada perempuan yaitu sunat perempuan. Dalam novel menyebutkan bahwa ketiga anak perempuan Diajeng Anjani mengalami sunat perempuan demi tradisi. Abi juga menyinggung efek mengerikan dari sunat tersebut bagi perempuan (hal. 32-33).

Meskipun demikian novel ini juga memuat banyak pesan menarik terutama bagi perempuan. ”Bila suatu hari nanti diriku berkesempatan menulis buku self-improvement, aku akan membuat aturan nomor satu: jangan pernah menggunakan laki-laki untuk mendapatkan barang-barang yang kamu inginkan bila tidak ingin mereka mengobjektifikasi dirimu” (hal. 22). Itu merupakan kata-kata Sonja setelah mendapat cecaran teman-temannya tentang seserahan yang sebaiknya Sonja persiapkan. Seperti kita tahu seserahan merupakan salah satu hal penting yang dipersiapkan menjelang pernikahan. Biasanya seserahan diberikan sesuai permintaan pengantin perempuan.

Abi juga menyoroti tentang perempuan lajang. Dalam novel diwakili oleh karakter kakak pertama Sonja yang bernama Kemala Anjani, biasa dipanggil Mala. Mala digambarkan sebagai perempuan berusia lewat empat puluh tahun yang lebih memilih panggilan hidupnya sebagai seorang dokter. Ia lebih senang bekerja dan menolak ketika dijodohkan ibunya (hal. 33). Sosok-sosok yang melajang selanjutnya adalah ibu dan Pekerja Rumah Tangga mereka yang bernama Bi Ijah. Ibu tidak lagi menikah setelah suaminya meninggal, sedangkan Bi Ijah memilih tidak menikah setelah ditinggal selingkuh suaminya.

Saya membaca novel ini rasanya campur aduk. Apalagi bagi individu yang kuat dalam memvisualkan/menggambarkan sesuatu (terutama dalam tulisan). Sebagai peringatan saja, novel ini sangat kuat dalam mendeskripsikan sesuatu. Selain itu novel bergenre thriller psikologi ini di tiap babnya memberikan kejutan-kejutan yang saling berkaitan. Sejak awal penceritaan pun sudah menarik perhatian. Dalam prolog disebutkan bahwa seorang perempuan memesan kamar di motel lawas, hujan-hujan dengan memapah seorang (teman) perempuan yang telah menjadi jenazah. Saya pun tak kuasa untuk membuka bab selanjutnya.

Petualangan Sonja berawal dari ketika ia menemukan sebuah kelab rahasia dalam swalayan yang ia temukan secara tidak sengaja. Untuk memasuki kelab tersebut harus memiliki akses khusus. Berawal dari coba-coba dengan menyogok penjaga swalayan, ia kemudian sering mengunjunginya. Dalam setiap kunjungannya ke dalam kelab tersebut, selalu memberikan petualangan baru bagi Sonja. Termasuk menguak hubungannya dengan Nohan, kedua kakaknya, dan tentu saja ibunya. 

Saya suka dengan gaya penceritaan Abi. Setiap babnya pun tidak terlalu panjang jadi tidak menjadi beban ketika membacanya. Rahasia dibuka satu demi satu, tidak lupa plot twist (alur cerita yang tidak terduga) di akhir cerita. Belum lagi Abi juga banyak menyoroti berbagai masalah perempuan yang terjadi. Misalnya gambaran remaja yang tidak percaya diri dengan payudaranya digambarkan dalam sosok Mala. Mala diceritakan memiliki payudara besar. Ia sering diejek teman-temannya dan merasa risih ketika orang-orang melihatnya. Kemudian ia mengenakan bebat dada (breast binder), meskipun tidak nyaman saat mengenakannya (hal. 132).

Meskipun demikian ada pula bagian-bagian cerita yang hanya sekilas baca karena saya tidak kuasa membacanya yaitu saat Sonja harus keluar dari cengkeraman Paman Permen yang berusaha memperkosanya. Sonja terluka, tetapi ia bebas dari bahaya tersebut. 

Bagaimana Tabumania? Apakah penasaran dengan novel Kelab dalam Swalayan? Atau justru sudah membacanya? Yuk, berbagi cerita, bagian mana saja yang paling disukai?

0 comments on “Kelab dalam Swalayan: Menguak Rahasia demi Rahasia

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: