Tabumania, saat-saat luang seringkali justru bingung akan diisi dengan kegiatan apa saja. Bisa jadi karena sudah terlalu penuh jadwal justru membuat bingung apa yang akan dilakukan. Salah satu aktivitas yang bisa kamu lakukan buat mengisi waktu luangmu adalah membaca. Membaca merupakan kegiatan yang bisa dilakukan di saat-saat luang bahkan, saat buang air besar di kamar mandi. Tapi hati-hati buku bisa jatuh ke dalam bak mandi hehehe.
Nah, berikut ini beberapa buku yang bisa menemani Tabumania saat-saat luang, simak satu per satu yaaaa
1.Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta.
Buku non-fiksi karangan Roanne Van Voorst terbitan Marjin Kiri setebal 192 halaman ini mungkin terkesan buku berat karena terjemahan. Namun, buku ini justru sangat mudah dipahami narasinya. Buku ini merupakan kisah pengalaman penulisnya selama tinggal di Bantaran Kali, Jakarta. Sejak awal penulisnya telah mewanti-wanti, meskipun pengalaman nyata, tetapi nama tempat maupun nama-nama orang-orang di dalamnya fiktif dan rekaan semata. Bantaran Kali merepresentasikan kawasan kumuh tempat penulis tinggal selama melakukan penelitian. Ia bertemu dengan para penghuninya yang bekerja sebagai pengamen, pekerja seks, penjual makanan dan lain-lain. Selama tinggal di sana, Ia juga mengalami saat kawasan tersebut kebanjiran maupun kebakaran dan mengetahui cara-cara orang-orang di sana menghadapinya.
2. Life Online: Memandu Kamu Berinternet Lebih Sehat dan Produktif
Nicola Morgan menulis buku ini setebal 286 halaman. Buku non-fiksi terbitan Penerbit BACA ini berisi semacam panduan untuk berinternet secara lebih sehat dan produktif. Buku ini membedah berbagai kebiasaan tidak baik atau hal-hal negatif saat berinternet yang membuat kecanduan. Selain itu buku ini juga membedah beberapa bahaya saat berinternet. Namun, di saat yang sama juga menjabarkan beberapa hal positif ketika berinternet. Termasuk juga membagikan cara-cara menghindari aspek negatif berinternet. Buku ini membuka ruang bagi pembacanya agar lebih peduli dengan waktu untuk berinternet. Tidak ketinggalan juga mengingatkan agar lebih waspada untuk melindungi privasi dalam bermedia sosial. Hal menarik lainnya buku ini membuka tentang kehidupan sosial di dunia daring, internet dan kreatifitas, internet dan suasana hari, maupun hubungan internet dan tidur.
3. C*bul: Perbincangan Serius tentang Seksualitas Kontemporer
Buku non-fiksi setebal 290 halaman ini diterbitkan Marjin Kiri dan ditulis Hendri Yulius. Buku yang membedah seksualitas secara blak-blakan dari berbagai sisi. Misalnya membedah film porno. Lalu tentang musik dangdut dan seksualitas. Ada pula tentang fetis seksual yang jarang dibahas. Bahkan tentang sastra porno dan anal seks. Tidak ketinggalan pula membedah hantu perempuan dalam film erotis Indonesia. Menariknya lagi judul-judul bab dalam buku ini. Buku dibagi menjadi tiga bab. Bab pertama yaitu Foreplay: Seks, sanggama, dan sengkarut porno, bab kedua adalah Intercourse: Di balik pertemuan kelamin dan bab ketiga Cumshot: Ketika ejakulasi bukan berarti akhir dari segalanya. Membaca buku ini bisa membuka mata kita tentang seksualitas.
4. Bagaimana Mengatakan “Tidak”?
Buku fiksi karangan Raisa Kamila terbitan Buku Mojok ini setebal 142 halaman. Terdapat 10 cerita pendek dengan narasi sebagian besar dari perempuan; anak-anak dan remaja. Kumpulan cerpen ini menceritakan kisah-kisah beragam dalam ketidakpastian hidup. Namun, kisah-kisah tersebut dibalut dengan kisah-kisah sederhana. Misalnya kisah keberagaman yang dibalut dalam kisah sekolah yang mewajibkan para siswanya mengenakan jilbab. Atau kisah penculikan orang-orang di malam hari yang dibalut kisah mati lampu di mata anak-anak. Ada pula kisah anak yang hanya dirawat ibunya saja tanpa ayahnya yang dibalut dalam cerita anak yang berharap bisa menyimpan gigi tanggalnya di bawah bantal agar bisa meminta kedatangan ayahnya pada peri gigi. Atau kisah anak perempuan yang diwajibkan mengenakan celana pendek sebelum memakai rok agar terhindar dari pemerkosaan. Kisah-kisah dalam buku ini pendek-pendek sehingga bisa dibaca dalam sekali duduk.
5. Mantra Lilith
Buku fiksi terbitan PT Elex Media Komputindo. Buku setebal 246 halaman karangan Hendri Yulius ini berisi 14 kisah tentang kehidupan perempuan dengan pengalaman seksualnya ataupun ketidakadilannya. Namun dibalut dengan cerita horror atau misteri. Misalnya pada judul cerita “Nama: Perempuan” yang mengisahkan tiga cerita perempuan. Perempuan pertama dengan pengalaman masturbasinya, perempuan kedua mengalami perkosaan dari pamannya dan perempuan ketiga yaitu seorang lesbian yang ketahuan ayahnya kemudian disunat lalu diperkosa lelaki suruhan ayahnya. Atau dalam judul cerita “Menjelang Subuh” yang mengisahkan seorang ibu dari empat anak laki-laki dan satu anak perempuan yang meninggal ketika melahirkan anak perempuannya. Ibu tersebut kemudian berubah menjadi kalongwewe. Ia kemudian menculik anak perempuannya kemudian membunuhnya karena tidak mau anak perempuannya tersakiti saat sudah besar nanti misalnya dijadikan pelacur atau diperkosa. Mungkin bagi sebagian pembaca, kisah-kisah dalam buku ini terkesan mengerikan. Namun, bisa jadi bagi sebagian pembaca justru menarik. Buku ini cocok bagi Tabumania yang menyukai kisah-kisah “gelap” atau horror.
Bagaimana Tabumania? Apakah sudah membaca diantara buku-buku tersebut? Mana yang paling menarik? Yuk bagikan ceritamu, bisa juga merekomendasikan judul buku yang menurut Tabumania menarik.
0 comments on “5 Rekomendasi Buku buat Isi Waktu Luangmu”