Buka Cerita

Athlete A: Kerja Hebat Penyintas dan Media Ungkap Kekerasan Seksual di Dunia Gymnastik

Judul: Athlete A |Sutradara: Bonni Cohen, Jon Shenk|Produser: Serin Marshall, p.g.a. |Durasi: 1 jam, 44 menit.

Tabumania, pernah mendengar berita guru melakukan pelecehan seksual kepada murid? Atau ayah yang memerkosa anaknya? Pelaku kekerasan seksual yang datang dari orang terdekat seolah memberitahu bahwa siapa saja bisa menjadi pelaku, dan siapa saja bisa menjadi korban. Informasi tentang kekerasan seksual juga dapat dilihat dari membaca berita, mengikuti seminar, dan bahkan menonton film.

Athlete A merupakan salah satu film yang menceritakan tentang kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang terdekat/dikenal, yaitu mantan dokter senam Larry Nassar di USA Gymnastics. Film dokumenter tersebut menceritakan cara kerja jurnalis dan tim investigasi dari Indy Star, sebuah surat kabar harian dari Amerika untuk mengungkapkan kasus kekerasan seksual yang telah terjadi bertahun-tahun.

Dr. Larry Nassar merupakan sosok orang yang penting bagi USA Gymnastics, tempat yang memiliki program elit bagi atlet senam untuk mewakili Amerika Serikat di ajang Olimpiade. Dengan posisi dan reputasi yang dimiliki, diketahui bahwa Dr. Larry Nassar telah melakukan manipulasi dan pelecehan seksual kepada lebih dari 500 atlet muda.

Kasus tersebut mencuat ketika salah satu penyintas bernama Rachael Denhollander yang dulunya atlet pesenam melaporkan pelecehan yang dialaminya kepada Departement Kepolisian Michigan State University pada tahun 2016. Berdasarkan ceritanya kepada Indianapolis Star, Rachael Denhollander mulai berani melaporkannya secara publik setelah 16 tahun berlalu. Testimoninya di film Athlete A mengisahkan bahwa ia mendapatkan pelecehan seksual dengan kedok pemeriksaan medis saat usianya 15 tahun.

Terungkapnya kasus pelecehan seksual di USA Gymnastics dimulai dari tim investigasi Indianapolis Star, Marisa Kwiatkowski yang bertugas mengerjakan investigasi tentang tidak adanya laporan kekerasan seksual di sekolah. Di tengah memikirkan kemungkinan tentang alasan orang-orang tidak melaporkan kasusnya, Marisa Kwiatkowski diarahkan narasumber yang memintanya menyelidiki USA Gymnastics saat menangani tuduhan kekerasan seksual. Dari penyelidikan itu mulai ditemukan kasus gugatan terhadap pelatih predator seksual yang masih bisa berpindah tempat/gelanggang meski ada peringatan terhadap dirinya. Pihak USA Gymnastics yang mendapatkan laporan tersebut, tetap memilih diam dengan dalih tidak menindaklanjuti tanpa bukti, kecuali ditandatangani oleh korban atau orangtua korban.

Dari keterangan yang dikumpulkan tim investigasi tersebut, Indianapolis Star menerbitkan artikel yang berjudul “A Blind Eye to Sex Abuse: How USA Gymnastics protected coaches over kids by failing to reports allegations”. Setelah publikasi artikel tersebut, pihak Indianapolis Star mendapatkan surel dari Rachael Denhollander yang menulis “Pelaku kekerasan seksual yang kualami bukan pelatih, tapi dokter terkenal. Jika mereka melindungi pelatih, kurasa mereka melindunginya.” Sejak mendapatkan surel itulah investigasi tentang USA Gymnastics dan khususnya kepada Dr. Larry Nassar semakin dikerahkan.

Rachael Denhollander diketahui bukanlah satu-satunya penyintas yang melaporkan kasusnya kepada Indianapolis Star. Beberapa nama mantan atlet senam kemudian muncul dan bersedia melakukan testimoni atas kasus pelecehan seksual yang dilakukan Dr. Larry Nassar.

Indianapolis Star meminta Tim Evans, salah satu tim investigasi untuk melakukan wawancara kepada Dr. Larry Star. Tim Evans menyebutkan bahwa Dr. Larry Nassar sempat memohon dan menangis agar berita tentangnya tidak dimuat karena akan merusak reputasinya, terlebih Dr. Larry Nassar yakin dirinya tidak bersalah. Akan tetapi, Tim Evans tetap percaya pada data yang dimilikinya serta cerita korban dan penyintas.

Tabumania, Athlete A merupakan film yang direkomendasikan untuk memperkaya pengetahuan tentang akses mendapatkan keadilan bagi korban kekerasan seksual. Akan tetapi, dikarenakan berisi tentang kisah para penyintas tentang kasus yang dialami, mungkin bagi sebagian akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Jadi, kenali batas diri sebelum menonton ya. Terlepas dari informasi tersebut, Athlete A menampilkan cerita lain yang jarang ditemui, yaitu keberhasilan jurnalis mengungkap kekerasan seksual. Terlebih dengan kasus yang melibatkan organisasi besar serta tokoh-tokoh yang berpengaruh. Para jurnalis dan tim investigasi membutuhkan kerja keras dengan mengumpulkan data dan bahan pendukung agar dapat memberitakan kekerasan seksual yang didiamkan oleh USA Gymnastics, terlebih selama proses tersebut laporan terus datang dari pada korban dan penyintas.

Kasus kekerasan seksual merupakan masalah yang serius, para penyintas yang bercerita bahkan kerap menghadapi ujaran kebencian dari orang-orang yang justru membela pelaku. Misal Jamie Dantzcher yang juga atlet senam, di laman media sosialnya bahkan pernah mendapatkan perundungan. Orang-orang menuliskan komentar yang tidak menyenangkan baginya, menyamakan kasus pemerkosaan dengan hubungan suka sama suka, serta komentar tentang atlet senam yang berpakaian seksi.

Judul film Athlete A diambil dari inisial korban yang melapor pada USA Gymnastics. Hingga akhirnya pada persidangan Dr. Larry Nassar yang menghadirkan para penyintas, inisial Athlete A diketahui dari seorang atlet senam lainnya yang bernama Maggie Nichols. Maggie Nichols dan keluarga merupakan orang yang melaporkan kasus pelecehan seksual Dr. Larry Nassar kepada pihak USA Gymnastics. Kemudian mereka justru diminta untuk tidak melaporkan kejadian ini ke mana pun karena akan mengganggu penyelidikan, padahal penyelidikan dari USA Gymnastics kepada Dr. Larry Nassar tidak dilakukan. Tabumania, melaporkan kasus pelecehan seksual dibutuhkan keberanian. Selain itu lingkungan yang mendukung memegang peran penting dalam penanganan dan penyelesaian kasus. Apabila mendapatkan laporan kemudian hanya didiamkan, dan dianggap bukan kasus yang serius, maka korban akan semakin mendapat tekanan. Bahayanya lagi, pelaku akan tetap merasa berada di zona yang aman dan tetap dapat melakukan kejahatannya. Oleh karena itu, yuk dukung korban dan penyintas yang bekerja di penanganan kasus kekerasan seksual.

About Ino Shean

Ino Shean, bukan nama yang sebenarnya. Menurut weton terlahir sebagai orang yang ambisius, urakan tapi mempesona dan penuh kasih sayang. Aktif dalam gerakan, komunitas dan organisasi di isu seksualitas sejak usia 18 tahun. Suka membaca novel, olahraga dan masih bercita-cita menjadi vegetarian. Pecinta film Marvel and DC! Dapat dihubungi lewat IG @ino_shean

0 comments on “Athlete A: Kerja Hebat Penyintas dan Media Ungkap Kekerasan Seksual di Dunia Gymnastik

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: