Buka Perspektif

Bunuh Diri, Cari Tau Penyebabnya

! ! ! PERINGATAN. Tulisan ini dapat memicu pengalaman trauma dan tindakan kekerasan terkait bunuh diri. Bagi Tabumania yang tidak nyaman dengan konten tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya. Terima Kasih! ! !

Tabumania, tahukah kamu kalau 10 September diperingati sebagai hari pencegahan bunuh diri?  Hari pencegahan bunuh diri ini pertama kali dicetuskan Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP) dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 2003.

Sebenarnya, jauh sebelum penetapan hari pencegahan bunuh diri di tahun 2003, si IASP ini udah duluan ada sejak 1960. IASP didirikan Profesor Erwin Ringel dan Dr. Norman Faberlow di Wina, dan udah banyak banget relawan yang tersebar di 77 negara. Mereka itu semacam perkumpulan yang fokus untuk mencegah, mengurangi dampak dan menyediakan forum buat orang-orang bisa saling menghubungi. Mereka juga nyediain layanan panggilan darurat! Duh kece banget ya, semoga gak ada yang maen-maenin tuh nomor darurat kayak di Indonesia, wkwkw.

Kalau katanya WHO nih, setiap 40 detik ada 1 orang yang melakukan bunuh diri. Data ini didapat WHO melalui survey yang mereka bikin dan hasil analisa kasus-kasus yang dilaporkan dari seluruh dunia. Banyak juga yaaaaa. Walaupun Indonesia gak termasuk kategori negara dengan kasus bunuh diri terbanyak, tapi tetap aja jumlah kasus yang dicatatkan WHO gak bisa dianggap sepale nih Tabumania!

Perilaku bunuh diri mulai hits dibicarain, bahkan sampai bikin geger warga +62, setelah sederet artis Korea, termasuk Kim Jong Hyun, salah satu penyanyi utamanya Shinee (boy band asal Korea), diduga melakukan bunuh diri. Waktu itu warganet +62 heboh banget, mulai dari yang gak nyangka, gak terima sampe-sampe ada yang depresi karena ditinggal idola tercinta. Nah loh.

Sebenarnya negara kita ini pernah punya layanan untuk pencegahan bunuh diri dinomor 021-500-454. Layanan yang dibentuk Kementerian Kesehatan tanggal 10 oktober 2010 sengaja banget pake angka 454 yang serupa sama kata asa. Nah, si hotline ini kebanjiran pengakses di tahun 2010 sampe 2013, bahkan di 2013 mencapai 267 pengakses walaupun turun drastis di tahun 2014. Karena pengaksesnya makin sedikit, konselor atau psikolongnya juga sedikit, layanan pencegahan bunuh diri ini ditutup di akhir 2014. Alhasil, layanan ini cuma bertahan 4 tahun.

Ngomong-ngomong soal layanan, kemarin Nce nyobain nelpon layanan darurat 119, ternyata mereka nyediain layanan psikologis berupa konseling. Nah, waktu Nce konfirmasi soal layanan konseling terkait pencegahan bunuh diri, kakak penerima teleponnya bilang “tergantung psikolognya”. Duh, alemong ya kalau yang ngakses itu ternyata orang yang bener-bener butuh pertolongan, bisa keburu metong, duh duh duh…

Tabumania, banyak banget orang yang anggap enteng soal bunuh diri, bahkan ada yang malah ngeledekin orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri atau menyatakan keinginan bunuh diri berulang-ulang. Biasanya ejekan ini diucapkan dengan nada bercanda seperti “Katanya kamu bunuh diri, kok belum mati?” atau “Lo udah sempat ketemu malaikat maut belom?”

Kalau menurut Nce ni ya, cara becanda kaya diatas itu bener-bener gak ada pantas-pantasnya dan gak bisa ditoleransi. Banyak banget orang yang berpikiran kalau orang yang bener-bener mau bunuh diri itu ya yang berhasil ngelakuinnya. Kalau ada orang yang mencoba bunuh diri tapi gak berhasil atau orangnya cuma sebut-sebut mau bunuh diri tapi gak ngelakuin tindakan, pasti dianggap cuma main-main atau mau nakut-nakutin orang disekitarnya. Anggapan itu SALAH!

Tabumania, kita harus waspada kalau ada orang disekitar kita mulai menyatakan atau bahkan melakukan percobaan bunuh diri. Tapi ingat, gak selalu keinginan bunuh diri ini langsung-langsung pakai kalimat “aku mau bunuh diri” atau tindakan yang langsung kaya gantung diri, minum racun atau beset pembuluh darah.

Sebelum ngulik-ngulik lebih lanjut, mungkin kita mesti mengenali dulu, faktor apa aja sih yang bisa bikin orang bunuh diri? Biar pada lebih waspada kalau-kalau salah satu faktor tiba-tiba terjadi pada kita atau orang yang kita kenal. Nah, Nce baca nih di https://www.intothelightid.org/ kalau bunuh diri lebih banyak disebabkan oleh gabungan berbagai faktor bio-psiko-sosial yang kompleks. Jadi penyebabnya gak tunggal.

Pertama, faktor bio alias biologis yang berkaitan dengan respon badan kita sebagai manusia terhadap kondisi fisiologis, biokimiawi dan genetik.  Duh pusing yak?! Gini deh, Nce kasih contoh. Misalnya, kaya perubahan mood remaja di waktu puber, kebanyakan remaja kan jadi pada bingung karena banyak hal baru yang muncul ditubuhnya, dari hormon yang baru mulai diproduksi, ciri fisik berubah, menstruasi dll. Nah, si perubahan yang membingungkan ini akhirnya bikin remaja jadi terganggu secara emosi, misalnya gampang marah, gampang tersinggung, gak percaya diri. Ada juga yang terganggu fisik/tubuhnya, misalnya jadi gampang sakit, berkurang atau bertambahnya berat badan secara drastis, tekanan darah gak stabil dll. Nah, itulah yang disebut dengan respon badan terhadap kondisi fisiologis.

Kedua ada faktor psiko atau psikologis, merupakan faktor yang berfokus pada kondisi psikis seseorang, seperti kesadaran, kondisi kejiwaan, perasaan, dan sudut pandang orang yang ingin bunuh diri. Misalnya nih kalau lagi putus cinta pasti ada aja yang ngerasa kalau memang dirinya udah gak pantas dicintai, gak layak untuk punya pasangan atau ngerasa gak ada lagi orang yang baik dibumi ini.

Faktor terakhir yaitu faktor sosial, dari namanya kita tau pasti kalau faktor ini pastinya berhubungan ikrib dengan lingkungan, situasi yang sedang terjadi atau interaksi antara kita dengan orang lain. Misalnya, hubungan dengan orang terdekat, suasana di rumah, sekolah, kampus atau lingkungan tempat kita beraktivitas dan cara-cara yang kita gunakan untuk bekomunikasi dengan orang lain dan sebaliknya.

Ketiga faktor diatas biasanya disebut sebagai faktor resiko, kaya yang Nce bilang diatas biasanya bunuh diri itu penyebabnya gak tunggal, ada kumpulan persoalan yang kompleks yang memicu orang melakukannya.

Kita bakalan lanjutin bahasan soal bunuh diri di tulisan berikutnya, karena mulai bulan oktober 2020 buka layanan bakalan ngeluarin tulisan tiap 2 minggu sekali loh Tabumania! Buat Tabumania yang mau cerita-cerita, curhat atau membutuhkan akses konseling bisa menghubungi Buka Layanan setiap Senin-Jumat melalui pesan whatsapp di +62-853-1436-4084 atau kalau whatsapp terlalu personal, Tabumania bisa kirim email melalui bukalayanan@protonmail.com. Nce yang sedang bertugas bakalan menjawab pesan kamu setiap Selasa dan Jumat pukul 09.00 – 15.00 WIB. Buka Layanan menjaga ceritamu menjadi rahasia kita berdua (RR).

0 comments on “Bunuh Diri, Cari Tau Penyebabnya

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: