Melani Budianta, seorang pelopor perkembangan kajian budaya di Indonesia, menyatakan bahwa identitas budaya bukanlah sesuatu yang baku. Hal senada disampaikan Chimamanda, seorang penulis perempuan dari Nigeria: bukan budaya yang membentuk manusia, namun manusialah yang membentuk budaya. Manusia, memiliki daya untuk mencipta, merubah dan merefleksikan berbagai hal yang terjadi diluar dirinya. Ia pun dapat berpikir tentang diri sendiri, tentang kemanusiaannya sendiri – termasuk tentang seksualitasnya.
Di bulan ini, Qbukatabu akan mengajak Tabumania untuk melihat lebih dekat tentang ragam seksualitas melalui pemikiran dan gagasan, tulisan, serta tindakan-tindakan yang sesungguhnya merupakan perwujudan dari kesadaran. Kesadaran bahwa kondisi disekitar tak selalu memperlakukan manusia secara setara, terutama ketika membahas tentang keragaman seksualitas. Oleh karena itu, lewat memahami akar persoalan tentang ketidaksetaraan, ragam pengalaman manusia tentang seksualitas, dan upaya membangun kondisi yang lebih baik, semoga dapat menjadi lonceng pengingat serta penyemangat: bahwa Tabumania bisa turut membentuk budaya yang memandang manusia sebagai manusia, tanpa terkecuali.
0 comments on “Budayakan Melek Ragam Seksualitas”