Tabumania, sebagai seorang queer selama ini seringkali kesulitan menemukan ruang aman untuk menjalankan keyakinan atau keimanan yang dianut. Berangkat dari keresahan untuk membangun ruang iman yang aman bagi teman-teman dengan ragam gender dan seksualitas inilah Iqamah hadir. Indonesian Queer Muslim and Allies (Iqamah) merupakan ruang iman yang aman bagi berbagai identitas dan latar belakang. Meskipun basis teologisnya lebih fokus pada islam, tetapi Iqamah terbuka bagi siapa saja yang mau belajar dan memperkaya diskusi bersama secara lintas iman.
Hal ini disampaikan anggota Iqamah, Fikri Abdillah. Menurut Fikri, Iqamah secara bahasa berarti panggilan untuk bangun. “Jadi, kita mengajak orang untuk bangun dan bangkit dari tafsir yang eksklusif ke inklusif.”kata Fikri.
Lebih lanjut Fikri menjelaskan selama ini banyak teman yang mengalami trauma beragama. Jadi, ada beberapa teman mengatakan ada ketakutan tersendiri apabila membahas atau bercerita tentang proses dia dalam memeluk agamanya atau keimanannya, yang itu sangat traumatis. Sehingga dalam proses itu juga memengaruhi upaya mereka ketika berusaha memeluk keimanan mereka dan menjadi diri mereka sebagai queer yang juga punya keimanan. “Contohnya, ada sebuah kasus, dia merasa agamanya gak aman karena dia salah satu orang dengan ragam gender dan seksualitas. Dia ngerasa gak diterima. Jadi, setelah itu segala pembahasan tentang keimanan, tentang agama membuatnya takut, membuatnya merasa segala prosesnya tidak aman. Padahal dia merasa butuh ruang untuk beriman secara aman. Dan itu tidak ditemukan dalam agama yang dia anut.”jelasnya. Berangkat dari sanalah kemudian menjadikan Iqamah menjadi ruang yang sangat cair dan fleksibel. Fikri menegaskan, siapapun, tidak harus seorang muslim bisa turut hadir, Iqamah bisa dikatakan sebagai ruang lintas iman juga. Di Iqamah menurut Fikri, sangat terbuka. Selain itu karena tujuannya lintas iman jadi teman-teman dengan berbagai keimanan bisa turut hadir, meskipun memang sementara ini beberapa program yang ada di Iqamah kajiannya islam, tetapi di dalam ruang-ruangnya semua orang boleh hadir untuk saling menjaga ruang keimanan tersebut terutama untuk teman-teman queer dan allies.
Dalam memberikan ruang iman yang aman, Iqamah memiliki kegiatan rutin seminggu sekali yaitu Ngaji Inklusi. Ngaji Inklusi ini ditujukan bagi teman-teman yang ingin berbagi pengalaman mereka dalam ruang-ruang keimanan. Ngaji tersebut biasanya diawali dengan pembacaan satu sampai dua ayat. Lalu anggota Iqamah bisa saling berbagi pengalaman. “Misalnya memiliki pengalaman ngaji di suatu tempat kemudian mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan. Lalu didiskusikan tentang upaya memproses luka tersebut. Karena proses pengalaman itu sebagai pengalaman yang valid dan memberikan khazanah baru bahwa di sini ada ruang di mana teman-teman dengan kritis memaknai keimanan.”urainya.
Lalu selain Ngaji Inklusi ada pula kelas-kelas Iqamah yang diberikan secara online. Kelas-kelas tersebut diberikan dengan beberapa tema berbeda. Kelas-kelas tersebut membahas lebih mendalam pemahaman tentang keimanan teman-teman queer. Kelas-kelas tersebut dibagi menjadi beberapa tema dan beberapa kali kelas online dengan narasumber dari teman-teman queer dan beberapa pemuka agama maupun teman-teman dengan beragam gender dan seksualitas yang memiliki pemahaman tentang keimanan juga ikut terlibat. “Selain itu kami juga memproduksi karya. Jadi, teman-teman queer diencourage untuk memproduksi karya yang karyanya kemudian dikumpulkan dalam bentuk zine. Karya tersebut memotret refleksi teman-teman mengenai keimanan yang sangat dekat dengan kehidupan teman-teman queer. Zine tersebut masih dalam proses. Rencanya zine tersebut akan didistribusikan tentu saja bagi yang consent (mengijinkan) karyanya akan didistribusikan. Bagi yang enggak mungkin ada beberapa karya yang memang sebagai refleksi saja.”ungkapnya.
Bagi Tabumania yang ingin gabung dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan Iqamah, perlu menjalani proses seleksi terlebih dahulu ya. Menurut Fikri hal tersebut dilakukan karena mereka ingin agar Iqamah benar-benar bisa menjadi ruang iman yang aman. Jadi, tidak bisa serta merta setiap orang langsung bisa gabung. Ada proses ketat yang harus dilakoni. Pertama, yang bisa dilakukan adalah membuka akun Instagram @iqamah.id. Kedua, di akun tersebut Tabumania bisa menemukan form, klik form tersebut lalu isi. Setelah diisi nantinya teman-teman yang terpilih akan dihubungi Iqamah dan dikirimi sebuah link untuk mengikuti satu kali Ngaji Inklusi. Setelah ngaji selesai, nantinya Iqamah akan menawarkan apabila ingin bergabung dalam grup WhatsApp. Iqamah memiliki grup WhatsApp yang digunakan untuk saling berbagai informasi dari hal-hal receh sampai dengan update kegiatan terbaru mereka.
Selama menjalani aktivitasnya selama ini Iqamah juga mengalami beberapa kendala dan tantangan-tantangan. Terutama karena isu yang dibahas sensitive, maka dalam prosesnya Iqamah cukup berhati-hati. “Apalagi jika banyak trigger warningnya (peringatan pemicu). Kami mempersiapkan kalau sampai ada yang tertrigger apa langkah selanjutnya. Kendala lainnya mungkin sumber daya yang masih terbatas. Teman-teman yang ada di Iqamah secara sukarela membantu. Kami masih saling meraba untuk memfasilitasi kebutuhan teman-teman. Namun, berkat teman-teman sejauh ini kegiatan kami lancar.”ungkapnya.
Fikri berharap Iqamah tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siapapun yang mau memproses tentang ruang-ruang keimanannya. Ataupun kalau tidak, Iqamah bisa menjadi tempat nongkrong yang enak, sehingga semuanya bisa santai berada di Iqamah. “Jadi, kalau ada ruang yang santai untuk nongkrong dan ngobrol nantinya bisa saling menguatkan. Selain itu rencana ke depan, semoga kami bisa ketemu secara offline. Gak semua, gak pha-pha, setidaknya ada perwakilan. Kami juga berupaya untuk menampung semua aspirasi, kami juga perlu mengukur energi juga (untuk menjalankan kegiatan). Kami akan mengusahakan untuk mengakomodir kebutuhan teman-teman.”tegasnya.
Bagaimana Tabumania? Seru-seru kan kegiatannya Iqamah? Tertarik untuk bergabung? Gih, buruan cek akun Instagram @iqamah.id. Kalau ada kesulitan, hubungi admin @iqamah,id yaaa

Salut banget sama Iqamah. Akhirnya ada yg mau bener-bener memperjuangkan “Islam Rahmatan Lil-Alamin”
LikeLike