Ada ruang tak bersuara,
sedang pikiran menari-nari,
riuh badai bergelombang
hati bergolak tak terbendung.
Mulut tak sanggup berkata-kata,
jiwa letih, ada beban tak kasat mata,
terlukis senyuman,
topeng dikenakan,
terpancar jeritan kegelisahan.
Menantikan hening,
di mana bayang-bayang masa lalu yang terbaring,
lepas tak berdering.
Di antara deret jendela hati yang terkunci,
Merindukan cahaya,
Mencari tangan yang merangkul,
dan pelukan hangat menjabat.
Peluk diri,
Dengar diri,
Lihat siapa mengitari,
Kamu tak sendiri.

0 comments on “Memeluk Diri”