Pagi ini aku menyeduh kopi kesukaanmu,
Semerbak wanginya menyundul langit-langit ingatan,
tentangmu, tentang kita.
Bersandar pada pelangi, percaya kita saling mengiringi,
Kupercaya cinta untuk siapa saja,
Namun nyatanya terpenjara norma,
Adalah kita yang tetap berjalan,
Mengitari awan dan kenyataan.
Bisik-bisik merajalela,
Apinya membawa luka,
Akhirnya kau pergi,
Aku di sini.
Simpul-simpul kenyataan masih terikat,
Simpul-simpul harapan melekat.
Aku dan kamu berjalan masing-masing,
Memegang asa terpenting.

0 comments on “Tentangmu, Tentang Kita”